Pelatihan Guru

Penulis belakangan ini banyak berkecimpung dalam dunia kepelatihan atau workshop terutama dalam hal peningkatan kompetensi guru dalam mengajar di kelas yang terkait dengan TIK. Salah satunya melalui pelatihan IWB dan Mouse Mischief, serta berbagai pemanfaatan aplikasi TIK untuk kemudahan guru maupun siswa dalam menciptakan PAKEM yang bernuansa TIK. Untuk lebih jelasnya ikuti artikel berikut yang juga telah penulis publish di guraru.org.

Selama ini kita para guru sudah seringkali mendengar istilah PAKEM, PAIKEM,PAIKEM GEMBROT, bahkan juga PAKEMATIK, dan istilah-istilah lainnya yang kesemuanya bertujuan untuk mensosialisasikan pembelajaran aktif dan kreatif sekaligus mencoba untuk menerjemahkan standar proses sebagaimana yang tertuang di dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan upaya-upaya bagi pemenuhan tujuan PAKEM tadi. Salah satunya adalah melalui berbagai pelatihan atau workshop bagi para guru terkait dengan penguasaan TIK dalam pembelajaran. Mengapa TIK yang menjadi andalan? Karena dengan TIK-lah istilah PAKEM tadi akan mudah untuk dilaksanakan.

Hambatan yang menjadi kendala dalam hal sosialisasi PAKEM tadi adalah kurang meratanya kemampuan para guru untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran hal ini terkait juga karena kurang banyaknya bentuk pelatihan atau workshop yang sifatnya aplikatif dan format kegiatannya juga masih kurang menantang para peserta pelatihan tersebut.

Idealnya sosialisasi tentang PAKEM tersebut harus dibarengi dengan berbagai pelatihan atau workshop yang benar-benar mengedepankan praktek dibanding teori. Namun demikian, tidak banyak pelatihan PAKEM bagi para guru yang sifatnya aplikatif. Sebagian besar pelatihan-pelatihan tersebut masih terkendala pada muatan teori yang cenderung lebih banyak daripada praktek langsung. Kalaupun ada pelatihan yang mampu mempraktekkan PAKEM secara praksis masih terkendala dengan motivasi yang kurang dari para peserta pelatihan dengan alasan kurangnya sarana dan prasarana di sekolahnya masing-masing.

Hal tersebut tentunya menjadi kendala tersendiri bagi tecapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini menjadi ‘PR’ bagi kita bersama selaku aktor di depan kelas. Sedianya pelatihan atau workshop yang dimaksud harus tepat sasaran. Sebagai contoh, guru yang ikut pelatihan idealnya adalah para guru yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama profesi guru sehingga setelah pelatihan tersebut selesai maka guru tersebut mau dan mampu untuk mensosialisasikan lagi di sekolahnya masing-masing. Bahkan jika perlu, sosialisasi tidak hanya dilakukan di sekolahnya saja tetapi di tingkat kota atau yang lebih luas lagi cakupannya.

Angin segar tentang konsep pelatihan yang aplikatif mulai berhembus di beberapa daerah yang sempat penulis temukan melalui pemberitaan lewat dunia maya. Banyak para guru yang memiliki kemampuan lebih dalam hal penguasaan TIK mau dan mampu untuk sharing ilmunya kepada rekan sesama guru melalui berbagai pelatihan maupun workshop.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, Kota Depok sebagai kota yang salah satu visinya sebagai Cyber City mencoba menggeliat untuk mendorong para guru dalam hal pengembangan TIK dalam pembelajaran. Dimulai dengan diadakannya pelatihan bertajuk Fun Learning with Mouse Mischief and Interactive Whiteboard yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kota Depok pada tanggal 15 Februari 2012 sebuah pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis TIK dengan memanfaatkan aplikasi Smartnotebook (software layar sentuh) dan Microsoft Mouse Mischief bertempat di SMPN 2 Depok. Acara tersebut dipandu oleh guru-guru Depok yang peduli terhadap pengembangan pembelajaran berbasis TIK. Peserta yang hadir adalah satu orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum dan satu orang guru TIK serta Kepala SMPN sekota Depok.

Selama pelatihan peserta diperkenalkan dengan alat Vimeo (Asisten Proyektor),dan aplikasi Microsoft Mouse Mischief, menginstal software Vimeo, dan Smartnotebook dan peserta berlatih bagaimana menggunakan Vimeo dan membuat materi ajar dengan Smartnotebook dan akhirnya peserta diberi PR membuat media pembelajaran menggunakan Smartnotebook sebagai bahan lomba pembelajaran berbasis TIK dimana lomba tersebut di beri nama Lomba SmartNotebook 2012 Tingkat Kota Depok.

Setelah pertemuan I dilanjutkan ke pertemuan II Rabu, 22 Februari 2012 bertempat di SMPN 14 Depok, peserta memperdalam pemahaman Smartnotebook dan agar peserta mampu berlatih di rumah menggunakan alat Vimeo. Giant Computer pimpinan Pak Rudi Malau dan Pak Anas mewakili PT. Satu Solusi (sebagai sponsor kegiatan dari kalangan dunia usaha swasta) mempersilakan peserta membawa seperangkat Vimeo dll karena alat tersebut memang sudah dibeli oleh kepala sekolahnya masing-masing.

Materi lomba yang penting dahsyat, boleh kombinasi Autoplay Media Studio, Mindjet Mindmanager, Ms.Power Point atau aplikasi lainnya yang penting nantinya menggunakan Vimeo. Semakin dahsyat semakin dicari dan ditunggu kreativitas yang baru, dan yang paling penting peserta harus mampu menjelaskan di depan dewan juri bagaimana media ini digunakan di kelas tahapan dari mulai pembukaan, kegiatan inti dan penutup.

Akhirnya pada hari Kamis, 22 Maret 2012 telah dilaksanakan Presentasi Lomba Smartnotebook Guru SMP Negeri se-kota Depok, Acara tersebut menampilkan Guru sebagai perwakilan SMP Negeri Kota Depok. SMP Negeri yang tampil adalah : SMPN1, SMPN2, SMPN4, SMPN6, SMPN7, SMPN8, SMPN9, SMPN10, SMPN11, SMPN12, SMPN13, SMPN14, SMPN15, SMPN16, SMPN17, SMPN18. Yang membuat panitia bangga adalah para peserta banyak yang mampu menyerap materi pelatihan terbukti dengan banyaknya peserta yang mampu membuat materi presentasi pembelajaran berbasis layar sentuh yang hasil karyanya justru melebihi harapan daripada instruktur selama pelatihan. Para juara dari Lomba tersebut berhak mendapatkan Asisten Proyektor Vimeo, Tablet PC dan Alqur’an Digital, sekaligus Sertifikat dari Dinas Pendidikan Kota Depok.

Ini baru langkah awal bagi Kota Depok untuk guru-gurunya maju bersama TIK. Diharapkan ke depan semakin gencar lagi kegiatan yang bernuansa TIK lainnya demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Selain Kota Depok, di beberapa daerah lainnya di Indonesia juga penulis amati juga melakukan hal yang sama bahkan mungkin mereka lebih dahulu dan lebih sering mengadakan kegiatan serupa. Bagi kami para guru Depok, tidak ada kata terlambat. Yang ada adalah niat untuk terus maju bersama TIK.

Hidup Guru-guru Indonesia!!! Majulah Dunia Pendidikan di Indonesia!!!

Satu tanggapan

  1. Sy ket yayasan sebuah sekolah nasional plus d bandarlampung. Mhn info paket pelatihan guru dr bapak taufik. Tks

Tinggalkan komentar