Inovasi

Dihalaman ini anda akan menemukan info-info tentang inovasi pembelajaran yang telah, sedang serta yang akan saya kembangkan terkait pendekatan, strategi, metode, teknik maupun model pembelajaran yang kesemuanya itu rata-rata terkait erat dengan pemanfaatan TIK.

Guru (IPS) Harus Melek TIK (ICT Literate)

Kompetensi guru di bidang TIK merupakan salah satu yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009, Bab II bagian Kesatu Pasal 3, yakni bahwa guru harus menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Pada Peraturan Pemerintah tersebut juga dijabarkan bahwa guru harus kompeten dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran dan mampu mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Pada dasarnya peran TIK dalam PAKEM berfungsi sebagai media pembelajaran sebagaimana alat peraga. Jadi, fungsi TIK adalah untuk membantu proses pembelajaran agar menjadi lebih efektif dan lebih bermakna. Jika teknologi digunakan secara efektif sebagai perangkat untuk berkreasi, maka siswa akan memiliki keleluasaan lebih, menjadi kolaboratif, dan reflektif  dibanding  dengan di dalam kelas tanpa teknologi. Penggunaan dan integrasi secara efektif di dalam kelas akan mampu menghadirkan lingkungan belajar yang konstruktif (sesuai dengan teori konstruktivisme). Selain akan menarik siswa untuk belajar, pemanfaatan dan integrasi teknologi di dalam kelas, akan membuat siswa aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Selain itu, integrasi teknologi informasi dalam ruang kelas, mampu juga memberikan siswa pengalaman baru kepada siswa untuk dapat mengenalkan penggunaan teknologi untuk membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sebenarnya. Manfaat lainnya, penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran akan membuat siswa senang dan lebih rileks dalam belajar, hal ini tentu saja akan membuat siswa mudah dalam menyerap pembelajaran yang disampaikan (Winastwan Gora & Sunarto,2010)

Mengapa Harus Berinovasi?

Setelah selama kurang lebih delapan tahun mengajar Ekonomi/Akuntansi di MA dan  Matematika di SMK Khazanah Kebajikan penulis merasa mulai memiliki masalah ketika sejak 2004 menjadi PNS di SMP Negeri 14 Depok dan mendapat tugas mengajar IPS yang nota bene banyak memuat materi ajar yang berranah kognitif dan hapalan . Disitulah penulis merasa harus melakukan ‘sesuatu’ untuk mengatasi segala permasalahan yang terkait dengan tugas mengajar yang diemban. Disamping itu pula, kondisi SMP Negeri 14 Depok  yang kondusif dalam hal sinergi antar guru untuk saling mendukung serta adanya sarana yang cukup mendukung bagi para guru untuk terus mengembangkan diri membuat penulis menjadi begitu termotivasi. Dukungan besar Dinas Pendidikan Kota Depok juga berperan bagi pengembangan kompetensi para guru termasuk bagi penulis sendiri.

Atas dasar segala kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, maka penulis merasa  perlu adanya upaya-upaya agar segala hambatan yang selama ini berlaku dapat segera diatasi. Upaya-upaya yang mampu mengkondisikan penulis sebagai guru dan juga para siswa mampu keluar dari ‘zona nyaman’-nya selama ini. Penulis berupaya berinovasi dengan teknik AAK yaitu Adopsi (Pengambilan yang ada secara utuh), Adaptasi (Pengambilan yang ada disesuaikan dengan kondisi setempat) serta Kreasi (Pengembangan sesuatu yang benar-benar baru) dari berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, maupun model pembelajaran yang telah ada sebelumnya dengan harapan ideal yaitu tercapainya tujuan pembelajaran IPS sekaligus pencapaian hasil belajar siswa yang mencapai bahkan melampaui KKM yang telah ditetapkan sebelumnya.

Salah satu cara agar pembelajaran IPS dapat berlangsung dalam suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbasis TIK adalah pemanfaatan software untuk presentasi seperti Mindjet MindManager Pro 7 yang berguna dalam membuat peta pikiran (mind map) secara efektif dan efisien, Microsoft Mouse Mischief  dalam melakukan evaluasi yang mampu mengkondisikan banyak siswa mengakses satu komputer serta Ms. Power point 2007 oleh guru maupun siswa dalam pembahasan pelajaran IPS yang didukung strategi pengelompokkan dengan Metode Kepala Bernomor (Number Head Together-NHT) yang dibuat lebih interaktif atau digital. Strategi ini disinyalir akan lebih mampu meningkatkan efektivitas belajar siswa.

Untuk konten halaman ini sedang disiapkan! Tunggu yaa…!

Tinggalkan komentar