Erbe Sentanu

JUDUL BUKU : Quantum Ikhlas, The Power of Positive Feeling
PENULIS : Erbe Sentanu
PENERBIT : Elex Media Komputindo, Jakarta

Buku ini sebenarnya seperti The Secret tapi versi Indonesianya, dan buku ini kebanyakan membahas Law of Attraction dari segi ilmu Quantum. Apa yang dimaksud dengan Quantum, menurut para ilmuwan Quantum bahwa di dunia energi yang terhalus yang “tak tampak” wujudnya berlaku hukum yang berbeda dengan dunia benda yang “tampak”, di level Quantum sebenarnya tidak ada benda yang padat. Semua benda di dunia pada dasarnya terbuat dari “ruang hampa”. Para ilmuwan Quantum ini meneliti apa sebenarnya yang terjadi ketika sebuah benda di belah terus-menerus hingga ke tingkat materi yang sangat kecil. Dan materi terkecil itupun terus dibelah lagi dengan alat pemecah atom sampai tak terlihat hingga berubah menjadi energi yang terhalus. Buku ini membahas bagaimana kita dapat menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan, di sini dijelaskan juga apabila kita ingin sukses dan mendapatkan apa yang kita inginkan, seharusnya kita fokus pada apa yang kita inginkan dan bukan memikirkan bagaimana caranya supaya keinginan kita itu terwujud, kadang kita terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya agar keinginan kita terwujud, sehingga menimbulkan rasa khawatir di dalam pikiran dan hati kita, apabila kita meminta dan berdoa pada Tuhan, kita tinggal: 1. Meminta 2. Menerima (seolah-olah keinginan kita telah tercapai) 3. Pasrah Nah…sifat pasrah atau Ikhlas ini yang kadang atau seringkali sulit untuk dicapai oleh pikiran dan hati kita, cobalah Anda ingat terakhir kali pikiran Anda merasa cemas atau marah. Saat itu otak kiri dan kanan Anda tidak harmonis (koheren) sehingga perasaan hati Anda pun kacau pekerjaanpun berantakan karena Anda sulit berkosentrasi, pastikan setiap pikiran mempunyai keuntungan tariklah keuntungan dari setiap pikiran Anda, hentikan memproses pikiran yang tidak menguntungkan. Buku inilah sebagai buku pedoman hidup kita untuk dapat dengan mudah merasakan perasaan tenang dan ikhlas dan mudah mencari gelombang otak ikhlas, karena selama perasaan dihati Ikhlas-rela, tenang, enak dan nyaman-maka hidup anda akan terasa rela, tenang, enak dan nyaman. Dengan positive feeling seperti itu sukses dan performance hanya tinggal masalah waktu. Anda tidak perlu ngoyo mengejarnya, karena ketika anda ikhlas, alam Vibrasi melalui mekanika Quantum akan berkolaborasi membantu mewujudkan niat-niat anda. Karena itu keterampilan untuk mempositifkan perasaan menjadi sangat penting untuk menjamin keberhasilan hidup anda. Perasaan syukur atas setiap apa yang kita dapatkan dan kita peroleh sangatlah penting untuk memperoleh hati yang tenang dan ikhlas serta bahagia, semakin sering Anda melatih perasaan syukur seperti ini, semakin berkurang perasaan tidak enak yang biasa terasa menekan di hati. Dengan semakin lapangnya perasaan di hati, kualitas performance Anda akan meningkat lebih baik secara alami–dalam bentuk efisiensi, efektifitas, produktifitas, kreativitas dan sinkronisitas-tanpa harus memaksa diri. Buku ini disertakan juga CD Alphamatic Brainwave, efek CD Alphamatic Brainwave ini antaranya yaitu ; gelombang otak Alfa adalah titik pertemuan antara pikiran dan imajinasi, antara otak kiri dan kanan, dan antara orientasi pandangan ke luar dan ke dalam diri sendiri. Hampir tidak mungkin untuk Alfa tanpa merasakan relaksasi otot yang nyata. Saat rileks, spontanitas, kejernihan pikiran, dan kemampuan menikmati hidup meningkat. Ketika Anda mendengar CD Alphamatic Brainwave, anda mungkin tidak akan mendengar nada pada gelombang baru yang tercipta dari respon otak tersebut. Ini karena karena kemampuan indra dengar kita hanya bisa mendeteksi suara dengan frekuensi antara 20 – 20.000 Hz, sementara nada yang menyisip pada kedua gelombang yang berbeda tadi bergerak di bawah 20 Hz. Yang kemudian anda dengar adalah suara desis, gemericik air atau suara unik lainnya. Suara-suara itu bercampur dengan suara musik membentuk gelombang frekuensi otak Alfa misalnya, tidak secara langsung diperdengarkan melalui sumbernya, yaitu CD, melainkan terbentuk secara alami di dalam kepala Anda hasil respon otomatis otak yang dikenal sebagai FFR (Frequency Following Response). Suara-suara itu tengah bekerja keras untuk mengarahkan otak menuju gelombang otak yang telah Anda pilih. Ketika dua suara Brainwave bertemu dan menyatu (dari telinga kiri dan kanan), sebagaian orang menerimanya sebagai suara tertentu yang bergerak perlahan dari kiri ke kanan.

Teknologi Quantum Ikhlas tidak semata membantu anda memiliki harta yang anda inginkan. Ia juga tidak sekedar memudahkan anda mengerjakan hal-hal yang anda inginkan. Teknologi Quantum Ikhlas akan membantu anda menjadi orang yang berhak memiliki dan mengerjakan apa yang anda inginkan, dengan lebih mudah. (Erbe Sentanu)

Pertanyaan utama yang sering menjadi pertanyaan banyak orang adalah APAKAH sebenarnya “sukses” itu ? Apakah sebenarnya tujuan hidup yang kita cari ? Untuk apakah Allah menghadirkan kita di dunia ini ?

Everything is within you. Ask all from yourself…
Jalaluddin Rumi

Menyitir ungkapan Rumi di atas, buku ini hendak mengingatkan kembali fitrah kita sebagai manusia untuk kembali kepada kesejatiannya, untuk kembali kepada fitrahnya sebagai mahluk yang paling sempurna sebaik-baiknya ciptaan Allah. Suatu hal yang sering sekali kita lupakan dengan kecenderungan untuk lebih mengungkapkan semua keluhan dan kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan ini.

Pikiran-pikiran kita sering me”limitasi” / membatasi kita sehingga muncullah pertanyaan-pertanyaan di atas … APAKAH sebenarnya “sukses” itu? Mengapa rasanya sulit sekali meraih kesuksesan itu ? Sukses dalam hal bukan hanya karir dan finansial semata, tetapi juga termasuk keluarga yang harmonis, persahabatan, kesehatan, tingkat intelegensi, rasional, emosional, maupun kecerdasan spiritual.

Banyak cara untuk sukses dan bahagia. Dan, seperti banyak orang, kita juga senantiasa bekerja keras berusaha berubah agar bisa menikmati hidup yang lebih menyenangkan. Dalam buku ini, dengan filosofi yang disebutnya Quantum Ikhlas – karena dalam menerangkan konsep pemikirannya, mas Nunu mendasarkan penjelasannya dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika Quantum – kita hanya di’ingatkan’ saja proses yang sebenarnya sangat sederhana dalam mencapai kebahagiaan hakiki dan mencapai sukses hidup; pekerjaan, materi, dan relasi yang menyenangkan, secara ikhlas, yaitu dengan mengembalikan ‘kesadaran’ kita akan fitrah manusia sebagai makhluk yang sempurna. Fitrah manusia berada di zona ikhlas. Manusia yang sempurna adalah manusia yang hidup seimbang dan utuh dengan seluruh kecerdasannya -kecerdasan fisik (Physical Quotient), kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient), kecerdasan emosional (Emotional Quotient), dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient).

Dalam Fisika Quantum, ditemukan bahwa dibalik semua yang ada di dunia (materi) sebenarnya hanyalah terdiri dari energi getaran (vibrasi) yang disebut dengan Quanta. Kesempurnaan manusia pada dasarnya merupakan rangkuman dari semua manifestasi quanta tersebut karena manusia memiliki sifat materi (dengan adanya tubuh fisik), dan sifat yang lebih tinggi dan agung (divine / Ilahiah) dalam jiwa dan ruh-nya yang mewujud di dalam alam pikiran dan perasaan manusia. Melalui kesadaran untuk manusia kembali kepada fitrahnya, yaitu kembali kepada sifat dan kecenderungan Ilahiahnya, maka manusia bergerak menuju suatu tingkatan kesadaran yang semakin tinggi dan pada akhirnya berada dalam posisi paralel / selaras dengan sumber materi yang lebih tinggi tersebut. Manakala keselarasan itu terjadi, hal yang ada dalam alam materi (dunia) bisa terwujud.

Dengan pemahaman bahwa semua yang ada dalam alam pikiran dan perasaan mengandung suatu energi quanta, maka bila proses yang terjadi dalam alam pikiran dan perasaan bisa ’disetel’ sehingga dilandasi dengan perasaan yang positif yaitu rasa damai, cinta, dan penerimaan serta keikhlasan, maka semua tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk kesuksesan sebagaimana yang telah diulas di atas menjadi bagian yang menyatu dengan kehidupan kita..dan lalu menjadi otomatis kita terima.

Menurut Mas Nunu, ikhlas dalam hati manusia mewujud melalui perasaan-perasaan damai, sabar, mudah bersyukur, tawakal, dan menyerahkan urusan pada Tuhan ketika kita sudah berusaha maksimal. Dengan kata lain, tidak memaksakan kehidupan untuk selalu berjalan sesuai kehendak kita.

Bila pembaca sudah pernah menonton film atau membaca buku ”the Secret”, maka prinsip yang dikenal dengan ”Law of Attraction” dijelaskan dengan lebih menyentuh aspek religi sehingga menjadi konsep yang lebih mudah diterima untuk masyarakat Indonesia. Konsep dalam Law of Attraction : “Ask, Believe, Receive” dalam film/buku The Secret diulas dengan metode pendekatan “DOA” yang dikabulkan oleh Tuhan. Walaupun banyak mengambil referensi dari Al Quran, namun buku ini sangat cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan.

Yang patut dicermati dalam penjabaran buku ini pendobrakan terhadap konsep ’Positive Thinking’ yang selama ini sering ditekankan dalam berbagai pelatihan self development dan pengembangan soft competencies lainnya. Ternyata ’Positive Thinking’ tidaklah berarti apa-apa karena semata-mata hanya mengandalkan kekuatan pikiran dan kekuatan diri sendiri. Buku ini jutru memperkenalkan pentingnya ’Positive Feeling’ yang digambarkan sebagai suatu perasaan yang sudah mencapai ’zona ikhlas’ melalui pengandalan kepada kekuatan diri dan juga kekuatan Ilahiah yaitu Tuhan. Dengan selalu menjaga kondisi perasaan pada zona ini, maka keselarasan vibrasi/ getaran (dianalogikan dengan gelombang /frekwensi radio) kita akan lebih mudah bersinggungan dengan energi yang lebih tinggi yang asalnya dari energi Ilahi sehingga kejadian-kejadian yang kita alami akan lebih sering dalam sinkronitas dan keterhubungan yang tidak terduga-duga yang menuntun kita untuk bisa mencapai hal-hal yang kita dambakan (baca : DOA-kan)

Diingatkan juga dalam buku ini jika kehendak hati tidak sinkron dengan kehendak pikiran, maka yang timbul adalah suatu kebingungan. Saat terjadi konflik, ketidaksinkronan pikiran akan selalu kalah dengan perasaan . Karena semua keinginan adalah bentuk keputusan sementara di kepala, sementara perasaan merupakan keputusan final di hati. Sebelum kita berhasil membuat hati setuju dengan pikiran maka selama itu pula, kita akan terombang ambing dalam ketidakberdayaan. Dengan kata lain, sebelum keyakinan antara pikiran, perasaan dan tindakan kita sinkron, selaras, atau harmonis, keberhasilan dan kebahagiaan akan sulit kita raih.

Selain pembahasan mengenai pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, mas Nunu juga memasukkan penjelasan mengenai teknologi gelombang otak dan pengkategorisasian frekuensi gelombang otak sebagaimana juga sering dibahas dalam banyak buku motivasional lainnya. Ternyata kekhusyuan dalam doa yang sering dicari orang melalui berbagai aktivitas ’nyepi’ atau pun ’semedi’ adalah kondisi di saat gelombang otak berada dalam keadaan Alpha. Dan kondisi inilah yang merupakan pintu masuk untuk bisa melakukan pemrograman ulang dari hal-hal yang sudah ter’install’ di dalam pikiran bawah sadar kita. Dan secara teknologi memang terbukti bahwa ”tombol ikhlas” di otak kita berdenyut lebih keras manakala kita berada dalam kondisi Alpha.

Mencapai kondisi gelombang otak Alpha secara teknologi sudah dimungkinkan dan oleh karenanya buku ini dilengkapi dengan sebuah CD yang berisi musik dan suara yang sudah diinsersi dengan gelombang tertentu yang otomatis bisa menurunkan gelombang otak pendengarnya dari kondisi Beta ke kondisi Alpha. Melalui latihan yang intensif, maka secara otomatis kondisi fisik otak kita pun menjadi terlatih sehingga mengakses zona iklhas bisa menjadi lebih mudah dan otomatis.

Demikian inginnya mas Nunu menjelaskan secara ’rasional’ konsep keikhlasan maka memang buku ini seperti hendak ’menteknologikan’ hal-hal yang sifatnya sebenarnya spiritual agar menjadi lebih mudah dipahami dan di’pikir’kan oleh kita yang memang lebih sering terbentuk untuk menggunakan otak kiri yang lebih memproses hal-hal analitis ketimbang otak kanan kita. Akibatnya justru bagi pembaca pemula, mungkin beberapa bagian buku ini dirasa agak “berat” karena banyak menggunakan istilah-istilah bahasa teknis dalam menjabarkan konsep-konsep abstrak fisika kuantum.

Namun, agar buku ini relatif mudah untuk diserap dan dipahami mas Nunu berusaha mengimbangi “berat”-nya bahasa filosofis dengan memasukkan sebanyak mungkin analogi. Salah satunya, mengibaratkan otak pikiran dan perasaan manusia sebagai komputer yang memiliki hardware dan software sebagai mesin sistem navigasi hidup. Sistem yang harus senantiasa di-upgrade, dibersihkan dari virus-virus pikiran dan perasaan bawah sadar negatif yang membuat manusia merasa takut, cemas, ragu, sulit memaafkan, dan sebagainya.

Inti pesan buku ini sarat makna, inspiratif, dan praktis. Berusaha membuka hati siapa saja yang ingin mengubah kehidupannya dengan mengubah dirinya sendiri. Harapan sang penulis, Quantum Ikhlas adalah jawaban dan obat manjur bagi penyakit hati yang kini banyak melanda masyarakat Indonesia. Akhirnya, Mas Nunu mengajak kita semua, untuk menciptakan dunia yang sukses berdasarkan kekuatan hati yang ikhlas. Marilah kita berdoa agar setiap orang sukses dan bahagia dalam hidupnya. Mari kita ganti kompetisi dengan kerja sama. Mari kita ubah kegelisahan menjadi kedamaian. Kita ganti ketakutan dengan kasih sayang.

Dengan memanfaatkan segenap kekuatan fitrawi kita dan menyerahkan hasilnya pada Tuhan, biarlah Dia yang menjadi referensi utama kita. Dan kita semua tahu, tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan.


Sumber:

1. http://beninglarashati.wordpress.com/2009/10/16/resensi-buku-quantum-ikhlas/

2. http://www.bukukita.com/resensi-review-buku/55028-quantum-ikhlas—teknologi-kekuatan-hati/384-quantum-ikhlas—teknologi-kekuatan-hati.html

Satu tanggapan

  1. Terima kasih atas review buku Quantum Ikhlas, kunjungi website resmi Katahati Institute di Katahati.co.id dan jadwal pelatihan Teknohati di http://www.katahati.co.id/jadwal-pelatihan-katahati 🙂

Tinggalkan komentar