Munif Chatib

Sekolahnya Manusia

Munif Chatib telah berhasil melibatkan para orangtua dan guru untuk memikirkan metode pembelajaran yang ideal bagi para siswa.
—Thomas Armstrong, Ph.D., pakar Multiple Intelligences

***

Cari solusi? Baca buku ini!—Neno Warisman, praktisi homescholling dan pendidikan alternatif

Banyak murid yang mengalami kebingungan dalam menerima pelajaran dan tidak mampu mencerna materi yang diberikan. Tak jarang, justru mereka yang dituduh “bermasalah”. Ternyata, kegagalan siswa mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa. Padahal, apabila gaya mengajar guru sesuai dengan gaya belajar siswa, semua pelajaran akan terasa sangat mudah dan menyenangkan.

Berdasarkan pengalaman sebagai konsultan pendidikan dan distance learning-nya dengan Bobbi DePorter sang tokoh Quantum Learning, Munif Chatib memaparkan dengan mudah, jelas, dan ringan:

+ Penerapan Multiple Intelligences (MI) sejatinya.
+ Penerimaan siswa baru tanpa tes, tetapi melalui metode MIR (Multiple Intelligences Research).
+ Bagaimana melejitkan setiap siswa sesuai kecerdasan uniknya.
+ Bagaimana menjadikan pembelajaran menyenangkan, menarik, dan memotivasi dengan MIS (Multiple Intelligences System).
+ Bagaimana membuat guru semakin kreatif dengan lesson plan-nya.
+ Bagaimana mengubah orangtua semakin memahami anak-anaknya.
+ Bagaimana membuat sekolah benar-benar unggul.

Dan, kisah-kisah nyata mereka yang mengalami pencerahan dari MI.

Dengan demikian, terciptalah sebuah sekolah yang dalam proses belajarnya:

– Guru memandang semua siswanya pandai dan cerdas.
– Para siswanya merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik.
– Di dalam kelas dan pembelajaran, suasananya selalu hidup.
– Saat keluar dari kelas, semua siswa mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa dan takkan terlupakan.

Ada buku bagus mengenai implementasi konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) di sekolah. Buku itu judulnya “Sekolahnya Manusia”, ditulis oleh Munif Chatib.

Buku itu bercerita mengenai pengalaman Munif Chatib sebagai konsultan pendidikan saat melakukan transformasi beberapa sekolah dari model sekolah konvensional menjadi sekolah berbasis kecerdasan majemuk karena menghargai beragam jenis kecerdasan anak.

Menurut Gardner, sebagaimana dituliskan dalam buku ini, ada 3 perubahan paradigma mengenai gagasan tentang kecerdasan diubah dalam Multiple Intelligences (MI), yaitu:

  • Kecerdasan tak dibatasi tes formal karena kecerdasan seseorang selalu berkembang (dinamis), tidak statis.
  • Kecerdasan itu multidimensi, tidak hanya kecerdasan veral (berbahasa) dan kecerdasan logika.
  • Kecerdasan adalah proses menemukan kemampuan (discovering ability).

Dalam penerapannya di sekolah, sekolah berbasis MI menerapkan best process, bukan best input. Jadi, dalam sekolah MI semua siswa diterima berdasarkan prinsip first-in first-served, yang paling dahulu mendaftar yang diterima (sesuai kapasitas sekolah). Ini berbeda dengan konsep sekolah konvensional yang sangat menekankan pada proses seleksi siswa baru untuk mendapatkan input berupa siswa kualitas yang terbaik (best input).

Selain itu, proses belajarnya juga dimaksimalkan menggunakan prinsip MI, yang diawali dengan pemetaan menggunakan Multiple Intelligences Research (MIR).

Sumber:

1. http://www.bukukita.com/Anak-Anak/Pendidikan-Anak/70365-Sekolahnya-Manusia:-Sekolah-Berbasis-Multiple-Intelligences-di-Indonesia.html

2. http://rumahinspirasi.com/buku-sekolahnya-manusia/

Tinggalkan komentar