1 HARI = 4 KUE + 4 LAGU ULTAH + 4 MAKE A WISH

Hari ini selasa 30 Oktober 2012 adalah hari yang paling ‘melelahkan‘ buat penulis barangkali. Melelahkan… karena penulis harus terus menerus menahan senyum dan tawa karena sambutan para siswa di SMPN 14 Depok yang menyedot energi sekaligus menguras rasa bahagia yang beberapa tahun ULTAH terakhir tidak pernah penulis rasakan.

Pagi ini, selasa 30 Oktober 2012 menjadi hari yang spesial bagi penulis maupun buat sebagian siswa ,guru, staf TU sekolah yang begitu sumringah untuk memberikan ucapan selamat ultah sekaligus ungkapan doa agar penulis panjang umur serta sehat selalu dan semakin diberkahi Allah SWT. Doa tersebut terasa menjadi oase bagi penulis ditengah deraan penyakit tipus yang penulis derita sepuluh bulan terakhir. Lelah dan pusing coba penulis tahan dan berganti senyum setiap tampil di depan siswa di kelas. Bentuk perhatian dari para siswa serta rekan guru tersebut seolah menjadi ‘doping’ bagi penulis untuk terus berusaha ‘memperbaiki’ diri di sisa waktu jatah hidup di dunia ini.

Setelah sempat ‘goyah’ ketika dalam tiga bulan terakhir penulis harus kehilangan dua orangtua penulis yang penulis cintai, yaitu wafatnya nenek serta ibunda tercinta yang seumur hidup mereka telah mencurahkan tenaga dan pikiran dalam membesarkan penulis sampai menjadi seperti sekarang ini. Hari selasa ini menjadi pelipur lara. Begitu riuh rendah, sehingga penulis seperti terkondisi harus menerima dengan apa-apa yang telah para siswa persiapkan sejak pagi.

Jam pertama pembelajaran di kelas 9.3 sudah penulis persiapkan untuk melanjutkan pembelajaran. Namun, surprise….begitu penulis membuka pintu kelas para siswa langsung kompak menyanyikan lagu ultah buat penulis dan diantara mereka ada dua siswi yang berjalan ke depan sambil membawa “kue ULTAH’ ala siswa 9.3…sederhana…tapi kreatif …dan yang paling pengejutkan ada ‘Permen Botak’ disitu…hahahaa…! Penulis sempat kaget karena di sela-sela kue ‘jadi-jadian’ itu terselip beberapa permen botak yang dalam beberapa momen pembelajaran penulis sering menyebut permen tersebut untuk sebuah selipan dari cerita yang penulis sampaikan kepada siswa. Ternyata…permen botak itu menjadi sesuatu yang sangat mereka ingat daaannn…. akhirnya malah menjadi bagian dari hari ultah penulis pagi itu.

Setelah bernyanyi bersama dan meniup lilin, penulis diminta untuk “Make A Wish”. Di sesi itu penulis meminta dua hal yaitu penulis diberikan kesehatan oleh Allah SWT serta yang tidak kalah penting adalah kelulusan 100% bagi seluruh siswa kelas 9 di tahun depan.

Jam istirahat seharusnya penulis isi dengan makan bersama dengan para guru, tapiii…ternyata beberapa siswi kelas 7.4 (kebetulan penulis menjadi walikelas tersebut) menjemput penulis ke ruang PKS untuk meminta penulis menyempatkan diri ke ruang kelas yang kebetulan letaknya paling ‘jauh’ dari kelas yang lain. Sampai di sana mereka dengan pakaian olahraga nampak dari kejauhan sudah bersiap diri untuk menyajikan ‘sesuatu’ daaannnn…akhirnya secara serentak mereka menyanyikan lagu selamat ULTAH sambil membawakan sebuah kue Tart Ulang Tahun bertempelkan angka 40 sebagai simbol umur penulis saat ini. Meniup kue dan ‘Make A Wish’ kembali menjadi kewajiban penulis sebagai ‘terdakwa’ di acara itu. Isi doa yang sama penulis ucapkan di depan para siswa kelas 7.4 yang intinya diebri kesehatan serta sukes bagi siswa 7.4.

Dan yang paling membuat penulis berbahagia adalah ada momen dimana penulis harus memotong kue untuk potongan kue yang pertama dan yang paling mengejutkan ada saat para siswa 7.4 berebut untuk mengambil krim yang nikmat itu yang sedang dipegang penulis. Disitu penulis merasa bahwa mereka benar-benar tulus ingin dekat dengan walikelasnya. Sangat membahagiakan!!!

Jepret sana jepret sini menjadi acara berikutnya di kelas tersebut. Layaknya selebritis yang dikerubiti wartawan penulis dan siswa mengambil beragam gaya untuk mengabadikan beberapa momen untuk dijadikan kenangan. Setelah ditutup dengan ‘sesi foto narsis’ ala kelas 7.4 tadi, penulis menuju ruang makan guru Disetiap melangkah diantara koridor sekolah penulis ‘cukup lelah’ juga untuk menerima ucapan selamat serta ungkapan doa dari para siswa yang melintas.

Sesampai di ruang makan serta ruang guru penulis juga mendapatkan ucapan selamat serta doa untuk selalu sehat agar tetap bisa bekerja dengan baik dan lancar menjadi ucapan doa yang paling sering penulis dengar dari para guru. Apalagi ada sesi ‘traktir baso’ bagi para guru menjadi hiburan tersendiri bagi mereka…hehehe…!

Jam pembelajaran kelima sudah mulai, penulis sudah dijemput oleh beberapa siswa kelas 9.2 dan layaknya seorang raja ketika sampai di depan pintu kelas, mereka membukakan pintu kelas daaannnn….mereka semua bernyanyi selamat ultah sambil seorang siswa membawa ‘kue jadi-jadian’ ala kelas 9.2 sekilas mirip dengan buatan kelas 9.3 namun, dengan beberapa penataan ala siswi kelas tersebut menjadi faktor pembeda. Yang mengejutkan penulis adalah saat sesi tiup lilin, lilinnya tidak ada di ‘kue jadi-jadian tersebut’, namun dengan sigap salah satu siswa berlari membawa smartphonenya yang dilayarnya ada animasi lilin..sekali tiup oleh penulis maka lilin tersebut sekejap langsung padammm…!

Horeeee…! Seluruh siswa berteriak. Sesi ‘Make A Wish’ untuk ketiga kalinya menjadi menu wajib diucapkan. Lagi dan lagi… sehat dan kelulusan bagi siswa kelas 9 menjadi doa terpanjat.

Jam pelajaran ke 7 menjelang di kelas 9.4 nampak kelas itu cukup gaduh yang ternyata mereka sudah merencanakan untuk membuat penulis marah (Jebakan betmen ala 9.4), sayangnya upaya mereka tidak berhasil sehingga mereka cukup kesal karena tidak berhasil membuat gurunya kesal, hehehee…! Daaannn…akhirnya mereka pun menyanyikan lagu yang sama selamat ultah sambil dua siswi membawa kue tart bertabur keju di atasnya menjadi kado terakhir bagi penulis di hari itu. Penulis sempat bingung ketika mereka berteriak ‘Tiup Lilinnya…tiup lilinnya’ ternyata tidak ada lilin dan apinya di kue tersebut, namun, lagi-lagi seorang siswi dengan sigap membuat ‘lilin serta api jadi-jadian’ dengan memegang sebatang spidol snowman dan kelima jarinya seolah menjadi api yang kemudian penulis tiup dan dalam sekejap tangannya melayang menjadi simbo lenyapnya sang api. Horeee….siswa kelas 9.4 berseru kegirangan!

Di kelas tersebut penulis kembali harus ‘Make A Wish’ seperti yang sudah-sudah dan ‘dipaksa’ untuk menyanyikan sebuah lagu bagi mereka dan akhirnya penulis sempat membawakan sebuah lagu yang sebenarnya lagu tersebut akan penulis bawakan ketika perpisahan tahun depan. Mereka nampak larut sesaat selama penulis membawakan sebuah lagu dari salah satu penyanyi muda yang mereka idolai.

Setelah sedikit menjelaskan hikmah dari lagu serta arti milad bagi penulis. Akhirnya pertemuan di kelas tersebut ditutup oleh permintaan ‘hadiah’ dari penulis agar para siswa di ulangan harian berikutnya dapat lebih baik lagi hasilnya. Dasar memang guru……! Kalau minta hadiah tidak jauh-jauh dari kata belajar…belajar….dan belajar….hehehe!

Terima kasih buat seluruh siswa dan rekan guru yang telah berbagi rasa di hari jadiku yang kesekian tahun ini!

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.


1 HARI = 4 KUE + 4 LAGU ULTAH + 4 MAKE A WISH

4 responses

  1. maaf pak baru bisa ucapin sekarang . selamat ultah ya pak semoga bapak sehat selalu , panjang umurnya , dan bisa jadi guru yang lebih sukses dari sebelumnya ataupun juga diluar pekerjaan 🙂

    1. Trims ya Rachmania atas doanya! 🙂

  2. […] Salah momen tak terlupakan dan sangat menyenangkan ketika saya mendapatkan apresiasi dari hampir seluruh siswa di sekolah, ketika itu saat saya berulang tahun . Kisah lengkapnya ada disini. […]

  3. […] Salah momen tak terlupakan dan sangat menyenangkan ketika saya mendapatkan apresiasi dari hampir seluruh siswa di sekolah, ketika itu saat saya berulang tahun . Kisah lengkapnya ada disini. […]

Tinggalkan komentar