Belajar dari Putri dan Adora’ Svitak

putriadoraTerkadang inspirasi bisa datang darimana saja dan dari siapa saja, seperti halnya yang terjadi saat saya mengajar sore di kelas 7.3 di SMPN 17 Depok ketika secara tidak terduga ada salah seorang siswi yang ternyata memiliki bakat menulis yang terpendam. Ya…..bakat menulis yang dimaksud adalah menuliskan bait-bait rangkaian kata-kata indah nan menggugah hati menjadi sebuah puisi yang layak dinanti. Kurang lebih puisi yang sempat sang siswi tersebut kirimkan kepada saya selaku gurunya dalam bentuk lembaran kertas berikut ini :

Puisi 1 Putri

Sehari setelahnya Putri pun sempat mengirimkan dua buah pusinya lagi kepada saya yaitu:

Aku…ingin sukses…

Aku…ingin bisa…

kan kugapai semua harapan dan impianku

Demi ia yang tlah membesarkanku…

Aku ingin sukses tanpa ia sadari…

kan kubuat ia bangga dengan semampuku…

Semampuku berusaha…

Berusaha membuat ia bahagia…

dari derai airmata…

yang mungkin ia menangis karenaku…

karenaku yang terus buat ia bersedih…

dan kemudian Putri pun juga sempat mengirimkan puisi ketiganya kepada saya seperti berikut:

Ayah…semangatku terhenti seketika,

saat ku dengar kau disana…

Terbaring lemah tak berdaya…

Perjuangan mu kubanggakan …

Untuk sembuh dan  buatku tersenyum kembali…

Ku menunggumu ayah…

Menunggu kau pulang dengan membawa senyuman…

Senyuman yang buatku semangat dalam hari-hariku…

Suasana yang bahagia…kini jatuh lagi dalam luka…

kututup malam ini dengan sejuta air mata…

kan kucoba hari esok dengan senyuman dan sejuta usaha…!!!

Membaca puisi tersebut sejenak saya termenung berpikir andaikan banyak siswa-siswi yang mau dan mampu mengekspresikan segenap imajinasinya seperti apa yang dilakukan Putri alangkah dahsyatnya! Mengapa saya katakan dahsyat? Karena dengan adanya kesempatan bagi para siswa-siswi untuk meluangkan waktunya dalam menulis tentunya akan berimbas pada peningkatan penggalian potensi terutama potensi para siswa untuk mengembangkan salah satu kecerdasan majemuk yang hampir dimiliki oleh semua manusia yaitu Kecerdasan Linguistik. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa Howard Gardner pernah menyampaikan bahwa pada diri manusia selalu ada paling tidak delapan kecerdasan yang salah satunya adalah kecerdasan linguistik.

Lahirnya puisi yang dituliskan oleh Putri tersebut merupakan produk imajinasi dari otak kanan. Seketika saja muncul ide untuk menuliskan kata-kata indah yang dirangkai begitu saja tanpa perlu proses yang panjang dan ‘njelimet’. Istilahnya menulis mengalir….yaa mengalir begitu saja dan dengan lancar ia tuliskan banyak puisi yang kabarnya telah banyak Putri hasilkan dari pemberdayaan otak kanan tersebut dalam bentuk banyak karya puisi.

Potensi inilah yang terkadang tidak disadari oleh para siswa bahkan juga oleh para guru. Mengapa saya katakan “juga oleh para guru?”  Yap….ketidakberanian para guru dalam menuangkan tulisan bahkan dalam bentuk artikel sederhana pun masih terasa nampak di persekolahan. Ini menjadi sebuah ironi, manakala kita sebagai guru seringkali menyuruh siswanya menulis sedangkan kita sendiri selaku gurunya sangat kesulitan di dalam menulis bahkan untuk sekedar memulai menulis.

Menulis yang saya maksud disini antara lain menulis Artikel, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Karya Tulis Ilmiah, Laporan Karya Inovasi dan bentuk-bentuk tulisan lainnya yang sebenarnya itu adalah bagian dari upaya peningkatan kompetensi kita sebagai guru. Rasa takut melakukan kesalahan di dalam menuliskan kalimat, rasa malas untuk memulai menulis, merasa tidak perlu untuk menulis dan sejuta alasan penolakan menulis lainnya seolah menjadi alibi yang sahih bagi para guru untuk tidak menulis.

Sebuah pembelajaran berharga bagi saya pribadi dan tentunya bagi para guru untuk segera memberanikan diri melakukan seperti apa yang Putri lakukan. Terkadang kita selaku guru tidak perlu malu untuk belajar dari siswa kita sendiri termasuk dalam hal peningkatan kompetensi di dunia kepenulisan. Saya yakin jika para guru mulai berani untuk memulai menulis misalnya dalam bentuk artikel sederhana sekalipun, maka efek dominonya akan sangat baik dalam menstimulasi lahirnya produk-produk keguruan lainnya seperti PTK, KTI, Artikel Ilmiah, yang kesemuanya itu bisa meningkatkan kompetensi si guru itu sendiri.

Saya jadi teringat lagi bagaimana seorang “bocah” di negeri seberang sana yaitu Adora’ Svitak sempat membuat terhenyak dunia orang dewasa manakala mampu menjadi pembicara yang motivatif di sebuah forum semacam TED, menasehati kita untuk “berani belajar dari anak-anak” untuk beberapa hal. Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat tayangannya di video yang berjudul “Whats Adults Can Learn from Kids” berikut ini:

Untuk sekedar tambahan motivasi bagi rekan-rekan guru dalam menulis, anda dapat membaca sebuah artikel bertajuk Motivasi untuk Menulis Artikel dan bisa anda bacadisini.

Trims Putri atas “Pembelajarannya!”

4 responses

  1. wah bagus nih buat motivasi kami … kami juga suka puisi pak … beberapa pernah menang di luar kabupaten kami …. 🙂 trims

    1. Owh..hebat Pak Ayo mendidik…sukses dgn program Puisinya yaa…

Tinggalkan komentar